Jumat, 05 November 2010

Solusi Hemat Energi Mengusir Udara Panas


 Rumah adalah tempat di mana kita berteduh dan tinggal. Kita mendapatkan perlindungan serta kenyamanan dari teriknya sinar mataharidan dinginnya cuaca di saat hujan.
                Suhu udara yang ideal di dalam rumah berkisar 24-26 derajat celcius. Penghuni rumah akan merasa tidak nyaman jika suhu udara dalam ruangan semakin ekstrim. Contohnya jika di musim panas, akan terasa kegerahan karena udara panas tidak keluar. Udara panas yang terperangkap akibat bukaan ruangan yang terlalu sedikit, bertanggung jawab atas hal ini.
Memakai pendingin udara bisa menjadi jawabannya. Tetapi penggunaan pendingin udara atau air conditioner (AC) bukan jawaban tepat sebagai solusi menghemat energi.
Udara panas dapat diredam dengan beberapa faktor seperti: penataan ruang yang tepat, penggunaan kipas angin plafon, menghindari efek rumah kaca, dan penanaman tumbuhan hijau.
Sirkulasi udara di dalam ruang diperbaharui oleh penataan interior. Keterbukaan antar ruang dapat membuat udara bebas mengalir dari ruang depan sampai ke belakang. Pengertian tentang keterbukaan adalah ruang-ruang yang diusahakan tidak terbatasi oleh material-material masif.
Penataan furnitur berukuran besar, hendaknya jangan diletakkan di tengah ruangan, sebaiknya dirapatkan ke dinding. Pembatas ruangan pun diusahakan untuk memungkinkan udara dapat melewatinya, misalkan dengan material bambu.
Biasanya, dalam kondisi cuaca panas, suhu panas akan naik ke atas dan berkumpul di area plafon rumah penggunaan kipas angin plafon menjadi salah satu solusi. Selain mempercantik ruangan, alat ini dapat difungsikan secara optimal sebagai pengusir udara panas dari area plafon.
Seperti bumi, rumah juga menghadapi kondisi panas efek rumah kaca. Kondisi yang membuat udara panas terperangkap karena terpapar panas matahari. Material transparan seperti kaca dan polikarbonat berukuran besar umumnya membuat kondisi tersebut terjadi.
Untuk menghindari panas, usahakan material transparan tidak terpapar langsung oleh sinar matahari. Hal ini dapat disiasati dengan penggunaan penghalang seperti kisi-kisi, kerai ataupun kanopi.
Solusi lain berupa peletakan tanaman hijau di area bukaan rumah. Selain mengeluarkan oksigen dari hasil fotosintesanya, tanaman juga bermanfaat sebagai penyerap radiasi sinar matahari. Tidak hanya penanaman pohon di halaman rumah, tetapi area rumah juga memerlukannya.
Caranya dengan meletakkan tanaman hijau dengan tinggi sejajar dngan jendela di sekitar jendela. Untuk jenis tanaman yang dapat dipilih adalah tanaman dengan daun yang lebat.
Dengan menghemat energi untuk mengusir udara panas, merupakan langkah awal untuk mengurangi pamanasan global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar